BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 21 Maret 2010

novel : PACARKU :)

Aku vira, seorang murid SMA yang berumur 16th, dan baru mengalami masa-masa sensitive mengikuti tren dan kosmetik. Hari ini aku sengaja membawa tamagochi (mainan yang sedang ng-tren 1 sekolah) yang aku beli di toko mainan cindy.
“waaa..vira, itu lucu banget ya..” sahut angel, teman sebangkuku.
“hehee..hari ini aku bawa ke sekolah” pamerku.
“besok antar aku ke toko cindy ya..” ajak angel.
“tentu saja njel..” jawabku.

Tiba-tiba..
“haaaaaa..” kaget nia.
“ada apa, ada apa?” tanya candra.
“tuh vir, aneh banget kelakuan si panji..” kata nia.
“idih, dia tuh orang yang paling keterlaluan anehnya..” sinis angel.
“haaaah..” aku terbengong-bengong melihat kelakuan panji, yang sangat memalukan.
Kenapa aku begitu malu melihat kelakuan panji? Tenanglah nanti akan kuceritakan kebagian selanjutnya.
“lagi-lagi dia baca majalah anime..” kata nia.
“di sekolah vir, kerjaannya baca majalah anime terus, enggak peduli dengan orang-orang yang ada disekitarnya, sungguh aneh!” kata angel.
“ditambah lagi dengan kacamatanya yang super tebal, beli dimana dia?” tanya nia.
“huh, seandainya juga rambutnya dipotong, benar-benar norak modelnya, sungguh ketinggalan jaman” kata angel.
“kira-kira panji mempunyai pacar tidak yah?” tanya nia sambil mringkik seperti kuda.
“ha..ha..ha.. tidak mungkin ada! Kalaupun ada, aku ingin melihat wanita yang suka kepadanya, pasti sama-sama terlihat aneh” jawab angel dengan nada meremeh.
(mukaku langsung shock mendengar kata-kata temanku tadi)

“lho vira kenapa, kamu juga berpikir seperti kami kan? Tanya nia. aku tampak gugup menjawab, “ehmmm..iya! untuk dijadikan pacar, penampilan dan seleranya sangatlah rendah, ha..ha..ha..”
setelah jam bel sekolah berbunyi, aku langsung segera pulang kerumah..

hai, kawan-kawan pembaca, aku punya 2 rahasia yang enggak akan kuceritakan kepada siapapun. Tapi jika kalian memaksa, baiklah.

“panjiiiii..” teriakku.
“ada apa sih..” jawab panji.
“kenapa sih kamu membaca anime disekolah” tanyaku.
“tidak apa-apa kan! Lagipula aku baru membeli majalah itu dari pagi, karena aku penasaran dengan isinya, maka kubaca saja disekolah” jawab panji dengan ketus.

“yasudalah, jangan terlalu dipikirkan..” jawabku lemah.

Yang pertama rahasiaku adalah temannya rama sejak kecil!!..
Entah darimana datangnya, Tiba-tiba tante kurnia (ibunya panji) datang ke kamarku, disaat aku sedang bercanda-canda dengan panji, putranya yang juga sedang berkunjung ke rumahku.
“hai vira, apa kabar kamu, maaf tante datang terlalu mendadak..” kata tante kurnia.
“tantee..” jawabku girang dan aku memeluknya dengan erat.
“duh, seperti biasanya kalian akrab ya.. semoga kalian bisa seperti ini selamanya” kata tante kurnia.
“sudahlah ma, enggak usah bicara yang enggak penting itu” ketus panji.
“ok.. mama enggak akan mengganggu kalian..” kata tante kurnia.

Yang kedua rahasiaku adalah aku pacarnya panji!!.. begitulah pembaca mengapa aku merasa malu apabila panji diremehkan sahabatku sendiri di sekolah, karena aku itu pacarnya, yaa pacar sejatinya, kalian tidak salah baca..

Aku sejak kecil sudah akrab dengan rama, aku mulai berpacaran dengannya sejak umur 7th, waduh tidak patut dicontoh yaa..!! Entahlah mengapa aku bisa bertahan dengannya sampai sekarang, sudah 9th kami berpacaran!! Aku bosan?? Tentu saja. Tapi enggak tau kenapa aku tersihir kharismanya, sehingga akupun tak berani berkata putus dengannya, memikirkannya saja sudah membuatku merinding. Walaupun aku mengutuk diriku sendiri telah berpacaran dengan orang aneh yang modelnya seperti dia. Tapi apakah kalian berpikir, kenapa aku mau berpacaran dengannya dari dulu hingga sekarang?? Padahal terlihat dari ceritaku diatas enggak ada yang menggambarkan kharisma pacarku. Baiklah akan kuberi tau, aku dulu berpacaran dengannya karena dia tidak memakai kacamata yang tebalnya seperti tumpukan kardus. Andai kau bisa lihat pacarku, mungkin saat kau lihat dia memakai kacamata seperti orang dungu, lemot minta tolong. Tapi jika kau lihat panji pacarku yang dulu, enggak memakai kacamata, mustahil kau bilang dia buruk rupa, karena gantengnya bikin jantungmu berdebar melihatnya.

“panji, plisss lepaskanlah kacamatamu disekolah..” paksaku.
“tidak.. kalau aku tidak memakai kacamata, aku hanya bisa melihat benda dekat saja” ketus panji.
“lagipula kalau hanya berdua saja, kita enggak perlu pedulikan hal lain kan?” kata panji lemah.
Aku tidak bisa memaksakan kehendakku, begini terus menerus memaksanya, telah kubujuk ribuan sekalipun, dia enggan melepaskan kacamatanya.

Dahulu waktu kami kira-kira berumur 4th, rama adalah anak yang disukai banyak orang, dia lucu dan menggemaskan. Dan pada saat beranjak umur 11th, panji mulai disukai banyak wanita-wanita disekolah, ia menjadi anak yang gagah berani dan sangatlah tampan, dan pandai bermain bola, siapalah yang tidak suka pacarnya seperti itu. Tapi seiring berjalannya waktu pada umur 16th, entah mengapa dia menjadi maniak anime, dia menjadi tidak seramah dahulu dengan teman-temannya, hobi bola pun kini tidak dihiraukannya kembali.

Aku malu sekali pada orang lain mempunyai pacar modelnya seperti panji, sampai-sampai enggak pernah aku ceritakan kepada orang lain, kalau panji itu adalah pacarku.
Panji pernah menyindirku, dia bilang, “kenapa kamu pura-pura enggak mengenalku dikelas? Bukankah itu lebih baik!!..” ketusnya.
Aku pun makin lama ingin mengatakan pada teman-temanku, bahwa panji adalah pacarku tapi.. sudahlah, suatu hari nanti akan kuberitahu semua teman, kalau perlu semua orang di 1 sekolahku tau, kalau panji adalah pacarku.

Hingga suatu ketika disekolah..
“vir, kamu belum punya pacar kan?” Selidik angel.
“haa.. pacar?” mataku terbelalak mendengar pertanyaan angel.
“ya..diantara angel, aku, dan candra, kamu saja yang enggak punya pacar” kata nia.
“makanya itu kita harus mencari pacar buat vira..” kata candra.
Aku berdalih. “waa..asyik juga kenalan sama cowo. Tapi rasanya sekarang aku lagi enggak mau”. Lagipula aku sebenernya sudah punya pacar, pikirku.
“haa.. beneran vira enggak pernah pacaran, waa kasihan..” ucap nia.
“hmmm.. lagipula vira kan masih kekanak-kanakan” tambah candra.
“jangan begitu kawan-kawan sama sahabat sendiri, ha..ha..ha.. tapi lucu juga” ucap angel.

Pada saat itu, aku tak tahan dengan ejekan mereka, sehingga aku harus melontarkan kata-kata yang tanpa dipikir panjang.
“aku sudah punya pacar!! Lagipula dia ganteng dan keren..” ucapku meringis.
“hhaaahhh..” ketiga sahabatku melonglong seperti anjing, betapa main girang mereka.
“upss..” ucap benakku. Inilah bagian yang paling aku benci, dimana saat aku memperkenalkan pacar norakku kepada mereka. He..he..he.. maaf sekali panji-ku, walaupun begitu dia tampan sekali kok.
“ganteng dan keren?? Kenalkan pada kita yah..” takjub ketiga sahabatku itu.
“baiklah, hari minggu nanti kita ajak pacar-pacar kita pergi ke Mall bersama” kata nia.
“yaa.. kita ketemu di Mall Metropolitan ya!! Jangan lupa bawa uang banyak, kita shoping..” tambah angel.
“oh iya, vira jangan lupa kamu harus ajak pacarmu yang keren itu lho kepada kita semua” ucap candra.
“hhaaaa…” bengong aku dibuat mereka. Kini aku harus memperkenalkan pacarku kepada teman-temanku yang sebenarnya adalah panji, anak freak dan norak!! Oh, tuhan ini seperti mimpi terburukku.

Sesampainya di rumah..
Tubuhku langsung sekonyong-konyong terbujur kaku, dan pas pada saat itu memang si panji main ke rumahku, rajin sekali dia tiap hari menjenggukkku, ibuku dan tante kurnia adalah kawan lama. Jadi panji boleh main ke rumahku kapan saja, pintu rumahku seperti istana baginya.
Rama menghampiriku dan bertanya, “hai, kenapa kamu keliatannya gelisah?”.
Dalam benakku ku bertanya, “apa perlu kuberitahu panji, apa yang sebernarnya?”. Aku juga bodoh sekali mengapa ku berkata tanpa pikir panjang seperti itu, kenapa aku bercerita tentang pacarku kepada meraka? Huh, sialnya nasibku, aku tidak bisa mundur lagi dan apalagi jika mereka tau bahwa panji freak dan norak adalah pacarku, aku bisa ditertawakan sebulan penuh dengan cekikikan mereka yang garing.

Dan tak ada jalan lain dan pada saat itu juga, aku mengajak panji ke Mall.
“panji, ayo kita belanja pakaian untukmu” ucapku dengan tegas.
“kenapa tiba-tiba kita harus belanja ke mall?” tanya panji.
“itu karena kamu ketinggalan jaman, nji, kamu perlu di ketok magic” jawabku.
Aku tidak berani mengatakan padanya kalau aku telah berjanji pada teman-temanku bahwa hari minggu nanti aku akan memperkenalkan dia kepada teman-temanku sebagai pacarku. Biarlah ini menjadi sureprize.

Kami berjalan bersama ke mall, anehnya orang-orang pada memperhatikanku dengan muka setengah ketawa, seperti tertawa ditahan, jelek sekali!! Aku sudah memaklumi, tiap kali aku berjalan dengan panji, mungkin orang-orang pada aneh melihatku dengannya. Tapi biarlah mungkin ini jalan-jalan yang terakhir aku dengan panji si mahluk freak, setelah ini aku berharap panji menjadi prince charming, jadi aku tidak malu lagi apabila aku mesti berjalan dengannya. Kini akan menjadi hari terakhir panji menjadi pangeran beruk.

Setelah sampai disebuah toko..
“yaa..ini itu juga bagus” ucapku dengan semangat pejuang.
“kalau pakai ini kamu terlihat ganteng” ucapku lagi.
Setelah aku mengambil berbagai pakaian.
“haaa.. apa benar aku harus pakai ini semua?” tanya panji dengan kaget.
“betul sayang, setelah pakai pakaian itu semua, kamu mesti lepas kacamata yah..” ucapku geli.
“aku sudah mencobanya, tapi kok keliatan aneh ya..” kata panji.
“ah tidak, ayo perlihatkan padaku” paksaku.

Jreeng..jreeng..jreeng.. prince charming datang. Mataku terbelalak melihatnya, seperti ada cahaya berada disekitar, mungkin itu cahaya pangeran tampan.
“waaa.. perfect!” ucapku.
Orang-orang pun yang tak sengaja melihatnya, langsung takjub, penjaga toko pun sepertinya hampir jatuh hati kepada panji, walaupun usianya jauh diatas kami.

Aku langsung membeli semua pakaian yang tadi dicoba rama di pass room.
“semuanya Rp. 415.000,-“ kata penjaga toko itu, tapi matanya masih melihat ke panji, cemburu buta aku.
“haaa…” kagetku.
Akhirnya rama-lah yang membayar semua pakaiannya, sepertinya dompetnya langsung kempes, ha..ha..ha..

Kami pulang dengan berjalan kaki, dikarenakan uang panji sudah ludes dihabiskan dengan membeli pakaian itu, lagipula jarak antar mall dengan rumah kami juga tidak terlalu jauh. Yah, kapan lagi jalan kaki seperti ini, kelihatan mesra tapi irit ongkos, lebih mesra lagi jika digendong oleh pacar.

“syukurlah kita beli pakaian bagus untukmu nji, dari baju, celana, sepatu lengkap semua Cuma Rp. 415.000,- murah sekali“ kataku enteng tanpa rasa bersalah.
“Rp.415.000,- murah yaa.. lebih baik kubeli vidoe game, dan majalah anime” sesalnya.
kalau seperti ini aku bisa bangga dengan teman-temanku, mungkin pendapat teman-teman kepada panji akan berbeda, jika tau panji se’keren ini, pikirku.
“hei, panji hari minggu kamu enggak ada acara kan?” tanyaku.
“tidak. Memang ada apa? Tumben kamu ngajak jalan, biasanya kamu malu mengajakku jalan-jalan” jawabnya.
Aku tidak akan bilang kepadanya kalau aku ada pertemuan dengan teman-temanku, mungkin dia malah enggak mau datang.
“begini, kita kan sudah lama tidak jalan-jalan, minggu nanti kita bertemu di Mall Metropolitan ya!! Pokoknya kamu harus memakai pakaian yang tadi kita beli” kataku.
“bertemu? Mengapa enggak sama-sama saja berangkatnya” tanyanya.
“enggak!! Aku ingin merasakan berdebar-debar jantungku saat aku menunggumu” jawabku.
Tak terasa kini aku sudah sampai dikomplek perumahanku dan panji, kami pulang sendiri-sendiri, sebelum berpisah, aku mengucapkan beberapa kata untuknya.
“aku tunggu yah hari minggu, aku tidak sabar menunggumu” kataku.
Lalu jempol tangan cantengannya panji, dikibaskan kepadaku, pertanda ok vira!!..

Inilah hari yang ku tunggu-tunggu, hari minggu, hari dimana panji tidak akan diolok-olok lagi oleh teman-temanku. Saat itu kukenakan baju dress anggun tapi funky berwarna ungu, itu warna kesukaanku, cocok dengan sepatu ungu yang panji hadiahkan untukku, di hari ulangtahunku yang ke-15.
“pacarmu mana vir, terlambat datang yah” ucap candra.
“iya, semuanya sudah datang lho” ucap nia.
“aduh, maaf ya semuanya, mungkin sebentar lagi dia datang” kesahku.

Dalam pikiranku, saat panji datang, akan kulepas cepat-cepat kacamatanya, lalu semua orang pasti tertegun melihatnya, dan keajaiban itu datang, orang-orang akan tau bahwa panji itu tampan sekali, subhanallah.

Tiba-tiba..
“maaf vir, aku datang terlambat” ucap suara seorang pria di belakangku, dan aku yakin dia-lah pangeran tampanku.
Saat ku membalikkan badan..
Glek!!! Betapa terkejutnya aku dibuatnya.
“maaf aku terlambat bangun” ucap panji.
Kenapa aku bisa terkejut? Karena ia membawa bunga mawar untukku? Tidak!! Karena ia telah menjadi pria tampan? Bukan sama sekali!! Aku mati rasa setelah melihat penampilan panji, dadaku sesak, sangatlah sakit, inginku pergi dari tempat ini ke ujung laut, dan menceburkan diriku ke laut, biarkanlah tubuhku dimakan ikan hiu yang ganas, hari ini, jam ini, detik ini, aku sangat malu, amat menyedihkan.

Di dalam benakku ku mengutuk diriku sendiri,”kenapa? Kenapa penampilannya sama seperti biasanya?”
“pacar vira itu jadi si panji freak dan norak itu” ucap candra setengah tak percaya.
“lawakan apa ini? si anime itu benar pacarmu, vir” sahut nia.
“panji kan sangat aneh vir, kamu mau aja sama dia, wanita aneh!!” ujar angel.
“ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..” ketiga sahabatku semua tertawa tanpa henti, dengan keras ditambah cekikikan yang tiada tara.

Aku pergi sambil menitikkan air mata, aku pergi berlari sekencang tenagaku. Dan saat itu juga panji mengejarku.
Dan tiba-tiba…
Bruuukkkkk…….
Aku langsung memalingkan wajahku ke belakang, kulihat panji tersungkur terkena batu saat ia mengejarku. Aku ingin pergi saja tanpa mempedulikan panji, karena saat itu aku sangatlah malu dengan teman-temanku, tapi kali ini aku sadar ia jatuh karena diriku, aku sangat tak berperasaan jika hendak meninggalkannya dalam keadaan seperti itu.
“kamu nggak apa-apa panji?” tanya nia.
Setelah nia melihat muka panji, langsung terbelalak muka nia.
Kau tau kenapa?
Karena pada saat panji terjatuh, kacamatanya pun ikut jatuh dan pecah. Kini nia bisa melihat wajah aslinya panji.
Aku, angel, dan candra langsung menghampiri panji.
“ooooohhhhh……..” ucap angel dan candra.

“aaaakkkkkuuuu tttiiidddaaakkk pppeerrrcaaayyyaa..” ucap candra.
“panji kamu ternyata ganteng ya tanpa kacamatamu” tegas angel.
“ya begitulah akhirnya kalian mengetahui muka asli panji” kataku.
“tapi kenapa kamu tidak dari dulu bilang kalau panji pacarmu, vir?” tanya nia.
“aku malu pada kalian, kalian selalu mengejek panji, aku jadi ragu-ragu untuk bilang kepada kalian” jelasku.

Panji meraba-raba rumput yang ada di taman mall.
“woy, kalian jangan pada ngegosip aja, bantuin aku cariin kacamataku dong?” tegas panji.
“hahhahhahhahha” aku, angel, nia, candra tertawa.

Kesimpulan membaca cerita ini :
Kita tidak boleh mengejek sesama teman. Belum tentu kita bisa lebih baik dari orang yang kita ejek. wassallam